Wujud Sirat Sirat-al-Mustaqim

Jambatan yang menghubungkan Padang Mahsyar dengan Syurga, menurut keterangan sahabat Abu Said, "Jambatan ini lebih kecil dari rambut dan lebih tajam dari pedang."[7][8]

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menciptakan Sirat yang berada di atas neraka, iaitu jambatan yang terletak ditengah neraka jahannam yang sangat licin dan dapat menggelincirkan. Jambatan ini mempunyai 7 gardu (pos), yang setiap gardu jaraknya sama dengan perjalanan 3000 tahun, seribu tahun berupa tanjakan yang tinggi, seribu tahun berupa dataran, dan seribu tahun berupa lereng yang curam. Ia lebih kecil dan lembut dari pada rambut, lebih tajam dari pada pedang, dan lebih gelap dibandingkan malam yang pekat. Setiap gardu mempunyai 7 cabang, setiap cabang bentuknya bagai panah yang hujungnya tajam. Duduklah setiap hamba diatas setiap gardu tersebut dan ditanyakan kepadanya tentang perintah-perintah Allah.

Pertanyaan di setiap pos

Selama perjalanan di sirat, setiap seorang hamba akan ditanyakan tentang apa sahaja yang telah dia kerjakan selama hidupnya. Pertanyaan disetiap pos adalah sebagai berikut:

Jika seorang hamba meloloskan dari semua pertanyaan-pertanyaan ini, maka tetaplah ia pada pos dan jika tidak, maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka.

Dalam suatu riwayat diceritakan: Sesungguhnya ketika manusia melewati jambatan, maka api neraka berada di bawah telapak kaki mereka, ada yang berada diatas kepala mereka, ada yang berada di sebelah kanan dan kiri mereka, serta ada yang berada di belakang dan di depan mereka. Allah berfirman dalam Surah Maryam:

Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu, hal itu bagi Tuhanmu adalah kepastian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." - Surah Maryam.

Sedangkan api neraka itu selalu memakan tubuhnya,dimulai dari kulit sehingga ke dagingnya, sehingga orang yang melalui jambatan itu bagaikan arang yang hitam, kecuali orang-orang yang selamat dari api neraka. Sebahagian daripada mereka yang melalui neraka tanpa disertai rasa takut terhadap apapun dari kesulitan dan tidak pula merasakan panasnya, hingga ia berkata pada akhir perjalanannya: "Dimanakah jambatan itu ?" Lalu dikatakan kepadanya: "Telah engkau lalui jambatan itu tanpa kesusahan berkat rahmat Allah."